Rabu, 19 April 2017

CONTOH ESSAY TENTANG DIRI SENDIRI

ESSAY TENTANG DIRI SENDIRI
Nama lengkap saya Mohammad Ahlim Ihsan Abidin, saya biasanya dipanggil Ahlim ataupun Ihsan. Saya kurang tau pasti arti nama yang deberikan orang tua saya, namun mereka bilang arti nama saya adalah “mengerti sesuatu yang baik untuk selamanya” dan itu nanti akan berhubungan dengan jurusan saya waktu kuliah, entah kebetulan atau gimana.
Saya lahir di Lamongan pada tanggal 21 Agustus 1999. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Saya memilikii seorang adik laki-laki yang baru berumur sekitar 1 tahun. Nama ayah saya adalah Nur hasan dan ibu saya adalah Siti Aflahah. Pekerjaan ayah saya adalah seorang buruh di negeri tetangga(TKI) tepatnya di negara Malaysia sedangkan ibu saya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Ayah saya bekerja di Malaysia sudah sejak saya masih dalam kandungan. Tapi sekitar dua tahun sekali pasti pulang. Meskipun ayah saya seorang TKI keluarga kami termasuk dalam keluarga dalam ekonomi sedang kebawah, tidak kaya juga tidak miskin.
Alamat asli saya ada di Dusun Sidodadi, Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Tempat tinggal saya termasuk daerah pelosok yang lumayan jauh dari keramaian, namun juga tidak terlalu jauh. Saya tinggal di daerah pantura orang-orang menyebutnya. Pantura adala singkatan dari pantai utara. Karena tempat tinggal saya tidak jauh dari laut utara. Jadi kalua masalah wisata laut juga termasuk banyak.
Sejak kecil saya termasuk anak yang lumayan cerdas. Saya lupa berapa umur saya ketika baru pertama kali masuk di Taman Pendidikan Kanak-Kanak(TK). Saya berada dalam jenjang TK tidak terlalu lama, hanya sekitar 10 bulan. Saya minta ke orang tua saya untuk langsung menyekolahkan saya di jenjang berikutnya. Karena saya merasa bosan di jenjang TK yang cuma diajari menari, menyayi dan menggambar saja. Oleh Karena itu saya disaat umur saya sekitar 3-4 tahun saya sudah masuk dijenjang SD. Waktu itu saya sekolah di SDN KRANJI III, salah satu sekolah dasar didaerah tempat tinggal saya. Pada jenjang ini saya selalu mendapat peringkat 3 besar. Karena masa kecil saya masih belum ada permainan modern seperti zaman sekarang, jadinya saya dulu masih fokus ke sekolah dan main permainan tradisional yang malah menmbah wawasan.
Setelah lulus dari jenjang SD saya berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Disini ada sedikit kontroversi dari kedua orang tua saya. Mereka tidak ingin saya diluluskan dari jenjang SD Karena beranggapan umur saya masih terlalu kecil dan semua yang umurnya setara dengan saya masih duduk dikelas 5 SD, tapi dari pihak sekolah saya tetap diluluskan Karena menurut pihak sekolah saya sudah mampu untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Dan akhirnya orang tua saya pun mengizinkan saya untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Pada jenjang ini saya sekolah disalah satu sekolah swasta dan juga termasuk pondok pesantren didaerah saya. Nama sekolah saya adalah Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatut Tholabah. Dan saya pun memberikan bukti bahwa saya mampu pada jenjang ini. Pada jenjang Mts saya selalu berada dalam peringkat 5 besar. Pada jenjang ini pula saya mulai melebarkan sayap saya dengan mengikuti beberapa organisasi intra maupun extra. Organisasi yang saya ikuti pada jenjang ini antara lain adalah OSIS dan saya berada di bidang keorganisasian. Saya ikut organisasi ini pada kelas 8. Selain OSIS saya juga mengikuti kepramukaan dari kelas 7 Mts semester 2 sampai kelas 9 semester 1. Selain itu saya juga mulai mengikuti PAGAR NUSA sampai sekarang. Setelah itu saya fokus ke ujian nasional.
Setelah lulus dari jenjang Mts saya melanjutkan ke jenjang MA masih tetap di pondok pesantren tersebut. Pada jenjang ini saya banyak mengalami perubahan. Pada jenjang ini saya sedikit terkena virus game online, yang membuat nilai saya turun drastis dan juga membuat saya sering gak masuk sekolah. Saya dari rumah memang berseragam lengkap, tetapi tidak sampai disekolah. Ini saya lakukan hampir selama 1 tahun pertama saya dijenjang ini. Saya beruntung hal saya lakukan ini ketahuan dari pihak orang tua saya maupun dari pihak sekolah. Meskipun saya sampai akan dikeluarkan dari sekolah Karena gak pernah masuk sekolah, bahkan ujian semester saya juga gak masuk. Ini pertama kalinya saya membuat ibu saya menangis Karena perbuatan saya. Sampai-sampai ibu saya memohon ke pihak sekolah agar saya tidak dikeluarkan dari sekolah. Akhirnya saya tetap sekolah dengan syarat tidak boleh alfa meskipun hanya 1 jam pelajaran saja. Setelah kejadian itu saya bertekad memperbaiki nama baik maupun nilai saya di sekolah. Dan saya berjanji tidak akan membuat ibu saya menangis lagi. Dan pada kelas 11 MA saya mulai serius lagi untuk sekolah dan nilai saya juga mulai meningkat lagi. Pada kelas 11 juga saya mulai mengikuti banyak sekali organisasi mulai dari OSIS dimana saya menjabat sebagai sekretaris, Al-Himmah sebagi Keorganisasian, Cossines sebagai ketua dan juga IPNU dimana saya juga menjabat sebagai sekretaris. Pada jenjang ini selain sekolah saya juga mengikuti PRODISTIK(Program Setara Diploma 1 Teknik Informasi dan Komunikasi). Sebuah program yang hambir sama dengan perkuliahan yag diselenggarakan dari ITS surabaya. Dari seluruh Kabupaten Lamongan hanya ada 3 sekolah yang diajak bekerjasama oleh ITS untuk dijadikan partner. Dan saya merupakan lulusan angkatan pertama.
Setelah lulus dari jenjang MA saya ingin melanjutkan ke PTN, disini saya mulai kebingungan untuk memilih. Saat pendaftaran SNMPTN dan SPANPTKIN saya tidak lolos dan saya merasa sedikit down. Saya pun memutuskan untuk ikut SBMPTN, dan kalo saya gak lolos saya akan berhenti dulu untuk 1 tahun. Karena kalua daftar mandiri pasti orang tua saya tidak mampu untuk membiayayi saya. Waktu itu selain saya daftar SBMPTN saya juga daftar BIDIKMISI di UIN maliki Malang. Namun tuhan berkehendak lain, saya lolos untuk SBMPTN beserta BIDIKMISInya. Saya merasa sangan lega, Karena saya tau di Uin Malang biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, apalagi biaya ma’had. Saya pun lolos SBMPTN di Uin Malang pada jurusan Biologi, yang sebenarnya saya sendiri tidak tahu jurusan tentang apa ini. Saya mendaftar di Uin Malang juga bukan kehendak saya pribadi, tetapi keinginan ibu saya. Dan kalua sudah ibu saya yang minta, saya tidak bias menolaknya, mengingat masalah saya waktu MA. Dan akhirnya saya pun menjalani kuliah ini meskipun dengan keadaan sedikit terpaksa.
Demikian sedikit cerita hidup saya, banyak cerita yang sebenarnya saya singkat. Karena saya menganggap tidak semua hal pribadi saya bias saya ungkapkan ke public.



14 komentar:

  1. Bagus

    Boleh nih jadi contoh untuk bikin tugas b. Indonesia :)

    BalasHapus
  2. Mohon izin, meng copy kerangka untuk tugas

    BalasHapus
  3. Jangan lupa subscribe channel BotaQ

    BalasHapus
  4. Nama saya Samad, saya lulusan Universitas Sriwijaya, akhir-akhir ini saya sering membaca blog ini. Alhamdulillah puasa saya jadi lancar

    BalasHapus
  5. Guys blognya di ketatin dong keamanannya

    BalasHapus
  6. waaah, selamat bang dapet ptn yang bagusss.

    BalasHapus
  7. mohon ijin mengcopy untuk referensi essay diri

    BalasHapus
  8. Mohon ijin mengcopy kerangka untuk tugas min

    BalasHapus
  9. Mohon ijin mengcopy untuk referensi essay diri

    BalasHapus
  10. sejak kecil anda adalah orang yang cukup cerdas itulah kenapa contoh essay ini ada

    BalasHapus
  11. Harimau pun takkan pernah memangsa anaknya. Apalagi seorang ibu yang menumpahkan seluruh kasih sayang, sungguh takkan pernah tega menjerumuskan anaknya ke dalam jurang. Ibu njenengan hebat Kang.

    BalasHapus